Pembicaraan tentang Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul sering muncul di forum kesehatan, marketplace, dan obrolan masyarakat — khususnya karena zat aktif yang sama (misoprostol) memiliki beberapa penggunaan medis berbeda dan juga sering salah kaprah dipromosikan di luar indikasi resmi. Artikel ini bertujuan memberi penjelasan jelas, berbasis sumber terpercaya, tentang apa itu masing-masing produk, apa indikasi resminya di apotek, perbedaan praktis antar merek, serta risiko dan pertimbangan hukum/etika jika obat penggugur kandungan ini dipakai di luar indikasi.
Catatan penting: artikel ini tidak memberikan instruksi penggunaan obat untuk tujuan yang berpotensi berbahaya, termasuk panduan dosis untuk aborsi mandiri. Jika Anda mempertimbangkan masalah kesehatan reproduksi atau pengobatan apa pun, selalu konsultasikan tenaga kesehatan profesional dan ikuti regulasi setempat.
Dalam dunia medis, obat aborsi menjadi topik yang sangat sensitif, namun tetap penting untuk dibahas dari sisi informasi kesehatan. Di apotek, ada beberapa jenis obat penggugur kandungan yang sering disebut-sebut berkaitan dengan aborsi medis, di antaranya adalah Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul.
Ketiga obat penggugur kandungan ini sering membuat masyarakat bingung karena memiliki fungsi medis yang berbeda, walaupun sama-sama mengandung bahan aktif misoprostol atau digunakan dalam prosedur medis yang mirip.
Kenali Perbedaan Obat Aborsi Asli: Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul di Apotek
Ada beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk terminasi kehamilan atau aborsi medis, di antaranya Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul. Walaupun ketiganya memiliki fungsi yang mirip, nyatanya setiap merek punya perbedaan signifikan dari segi kandungan, produsen, izin edar, serta cara penggunaannya.
Bagi wanita yang mencari informasi, penting sekali memahami apa itu masing-masing obat, cara kerjanya, efek samping, aturan hukum di Indonesia, dan bagaimana cara mendapatkan yang asli di apotek resmi.
Membahas secara lengkap perbedaan, fungsi, dosis, cara kerja, efek samping, legalitas, dan risiko dari ketiga obat tersebut, sehingga pembaca bisa memahami sebelum membeli atau menggunakannya.
Mengapa Penting Mengetahui Perbedaan Obat Aborsi?
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan obat aborsi semakin dikenal sebagai metode medis yang lebih aman dan terkontrol. Namun, banyak orang belum benar-benar memahami perbedaan antara nama-nama obat yang sering disebut, seperti Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul. Ketiga nama ini sering digunakan secara bergantian, meskipun pada kenyataannya memiliki karakteristik, keaslian, legalitas, hingga kandungan yang bisa saja berbeda.
Pemahaman yang salah terhadap ketiga jenis obat ini bisa mengarah pada penggunaan yang tidak tepat, risiko kesehatan, bahkan ancaman hukum. Oleh karena itu, artikel ini hadir sebagai panduan lengkap agar kamu bisa memahami perbedaan utama Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul sebelum memutuskan untuk membelinya atau menggunakannya.
Pengertian Obat Aborsi Medis
Obat aborsi medis adalah obat yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan tanpa prosedur pembedahan. Metode ini dianggap lebih aman dibandingkan aborsi bedah pada usia kehamilan tertentu, biasanya di bawah 12 minggu, jika digunakan sesuai panduan medis.
Obat aborsi medis umumnya bekerja dengan menghentikan perkembangan kehamilan dan merangsang kontraksi rahim untuk mengeluarkan janin. Dua bahan aktif yang paling sering digunakan adalah:
-
Mifepristone (menghentikan hormon progesteron yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan)
-
Misoprostol (merangsang kontraksi rahim untuk mengeluarkan isi kandungan)
Sekilas tentang Misoprostol — zat aktif yang sama
Misoprostol adalah obat bersifat analog prostaglandin yang dibuat untuk beberapa indikasi medis, terutama di bidang gastroenterologi dan obstetri/ginekologi. Dalam indikasi resmi pada banyak negara, misoprostol digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tukak lambung yang diinduksi oleh NSAID (obat antiinflamasi non-steroid). Namun dalam praktik medis, misoprostol juga punya peranan di bidang kebidanan — misalnya untuk manajemen abortus inkomplit, induksi persalinan dalam kondisi tertentu, dan mengontrol perdarahan postpartum — ketika diberikan di bawah pengawasan klinis.
Poin kunci:
-
Misoprostol adalah zat aktif—beredar sebagai obat bermerek (mis. Cytotec) dan sebagai generik/merek lain (mis. Gastrul dan merek generik lainnya).
-
Indikasi resmi di banyak negara sering berfokus pada masalah pencernaan (tukak), bukan untuk penggunaan sebagai obat aborsi. Regulator nasional (mis. BPOM) juga menegaskan hal serupa.
Mengenal Cytotec
Cytotec adalah salah satu merek dagang misoprostol yang dipasarkan oleh Pfizer di banyak negara. Label resmi Cytotec menyatakan indikasi utama untuk pencegahan tukak lambung pada pasien yang menggunakan obat anti-inflamasi tertentu, dan berisi peringatan tegas bahwa pemberian pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran, cacat lahir, persalinan prematur, atau ruptur uterus dalam konteks induksi janin. Dokumen resmi Pfizer memuat peringatan keselamatan yang kuat terkait penggunaan misoprostol pada kehamilan.
Hal penting tentang Cytotec:
-
Merek dagang (diproduksi oleh perusahaan farmasi besar) dengan leaflet/label resmi yang menjelaskan manfaat dan peringatan.
-
Tersedia dalam formulasi tablet misoprostol (umumnya 200 µg per tablet pada beberapa pasar). Label menyebutkan kontraindikasi untuk penggunaan pada wanita hamil jika indikasi adalah proteksi tukak.
Apa Itu Cytotec?
Cytotec adalah obat penggugur kandungan yang mengandung Misoprostol dengan dosis 200 mcg. Diproduksi oleh perusahaan farmasi internasional Pfizer, Cytotec awalnya dikembangkan untuk mencegah tukak lambung akibat konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Cytotec adalah nama dagang dari obat yang mengandung Misoprostol 200 mcg, diproduksi oleh Pfizer, perusahaan farmasi global. Awalnya, Cytotec dirancang sebagai obat anti-ulcer atau untuk mengobati tukak lambung. Namun, karena kemampuannya dalam merangsang kontraksi rahim, obat ini juga digunakan secara off-label sebagai obat penggugur kandungan.
Namun, dalam praktik medis, Cytotec juga digunakan untuk:
-
Induksi persalinan
-
Menghentikan perdarahan pasca melahirkan
-
Aborsi medis
Kelebihan Cytotec
-
Kualitas terjamin karena diproduksi oleh Pfizer
-
Dosis konsisten dan stabil
-
Efek kerja cepat (1–4 jam setelah penggunaan)
Kekurangan Cytotec
-
Harga relatif lebih mahal dibandingkan generik
-
Sulit didapat di apotek tanpa resep dokter
-
Banyak dipalsukan di pasaran
Mengenal Misoprostol
Misoprostol adalah zat aktif atau bahan kimia yang terkandung dalam berbagai obat. Jadi, Misoprostol bukanlah merek dagang, melainkan nama generik. Banyak obat berisi Misoprostol yang dijual dengan berbagai merek seperti Cytotec, Misotac, Obat Miso, Misofar, Misotrol, dan lain-lain.
Beberapa merek populer yang mengandung Misoprostol:
-
Cytotec (Pfizer)
-
Misotac (Hexpharm Jaya)
-
Gastrul (Kimia Farma)
-
Obat Miso (beragam produsen generik)
-
Misofar, Misodel, dan lainnya
Apa Itu Misoprostol?
Misoprostol adalah nama zat aktif, bukan merek dagang. Artinya, banyak merek obat di pasaran yang mengandung Misoprostol sebagai bahan utama, termasuk Cytotec, Gastrul, Misotac, dan lainnya.
Misoprostol tersedia dalam bentuk tablet 200 mcg dan memiliki fungsi utama:
-
Menginduksi kontraksi rahim
-
Mengatasi tukak lambung
-
Menghentikan perdarahan pasca persalinan
Kelebihan Misoprostol Generik
-
Harga lebih terjangkau
-
Tersedia dalam berbagai merek
-
Efektivitas sama jika dosis dan kandungannya benar
Kekurangan Misoprostol Generik
-
Kualitas bisa berbeda antar merek
-
Rentan terhadap pemalsuan
-
Tidak semua merek memiliki izin edar resmi untuk indikasi aborsi
Mengenal Gastrul
Gastrul adalah salah satu merek misoprostol yang beredar di Indonesia dan pasar lain; di daftar obat dan sumber referensi medis (mis. MIMS Indonesia, KlikDokter), Gastrul dicantumkan sebagai produk misoprostol dengan indikasi pencegahan/penanganan tukak lambung yang disebabkan obat anti-inflamasi. Informasi produk Gastrul menunjukkan kemasan tablet 200 µg dan indikasi gastroenterologi.
Hal penting tentang Gastrul:
-
Merek lokal/region yang menggunakan zat aktif misoprostol untuk indikasi pencernaan.
-
Informasi sediaan dan harga dapat berbeda antar apotek dan distributor; sumber daftar obat seperti MIMS mencantumkan informasi ringkas tentang formulasi dan indikasi.
Apa Itu Gastrul?
Gastrul adalah merek dagang Misoprostol 200 mcg yang diproduksi oleh PT. Bernofarm, perusahaan farmasi Indonesia. Gastrul memiliki izin edar resmi BPOM, namun indikasi penggunaannya di Indonesia hanya untuk gangguan lambung, bukan untuk aborsi.
Gastrul adalah merek obat yang juga mengandung Misoprostol 200 mcg, diproduksi oleh Kimia Farma, perusahaan farmasi BUMN Indonesia. Obat ini legal dan terdaftar di BPOM, namun secara resmi hanya diresepkan untuk pengobatan tukak lambung.
Meski demikian, Gastrul juga memiliki efek serupa Cytotec dalam merangsang kontraksi uterus, sehingga bisa digunakan dalam prosedur medis tertentu seperti induksi persalinan atau aborsi medis (dengan protokol ketat dan pengawasan dokter).
Kelebihan Gastrul
-
Harga lebih murah dibanding Cytotec
-
Diproduksi dalam negeri, sehingga lebih mudah didapat (dengan resep)
-
Kualitas terjamin karena diproduksi sesuai standar BPOM
Kekurangan Gastrul
-
Tidak dijual bebas untuk indikasi aborsi
-
Efek samping sama seperti Misoprostol pada umumnya
-
Banyak versi palsu di pasaran
Perbandingan ringkas: Cytotec vs Misoprostol generik vs Gastrul
Aspek | Cytotec (merek Pfizer) | Misoprostol (generik) | Gastrul (merek regional) |
---|---|---|---|
Zat aktif | Misoprostol. | Misoprostol (sama). | Misoprostol. |
Indikasi resmi | Pencegahan tukak gastrik terkait NSAID (label Pfizer). | Sama (tergantung label/regulator). | Pencegahan tukak lambung terkait NSAID. |
Produsen | Pfizer (merek besar, label resmi tersedia). | Banyak produsen generik di berbagai negara. | Produsen/regulator lokal (tercantum di MIMS/daftar obat). |
Kemasan & dosis umum | Tablet 200 µg (varian pasar). Label mengatur penggunaan. | Tablet 200 µg umum untuk generik. | Tablet 200 µg (dicantumkan di MIMS Indonesia). |
Regulasi & catatan BPOM | Terdaftar namun indikasi resmi adalah tukak lambung; peringatan terkait kehamilan. BPOM mengklarifikasi tidak untuk promosi aborsi. | ||
Harga | Biasanya lebih tinggi untuk merek pabrikan besar. Harga bervariasi. | Umumnya lebih murah. | Harga sesuai distributor; cek apotek. |
Tabel ini merangkum perbedaan praktis yang sering dicari konsumen. Seluruh produk yang mengandung misoprostol memiliki potensi efek pada uterus jika digunakan pada kehamilan — itulah alasan peringatan pada label resmi.
Indikasi resmi vs penggunaan di luar indikasi (off-label)
Indikasi resmi (umumnya — tergantung negara dan label): pencegahan tukak lambung yang diinduksi NSAID. Produsen dan regulator menetapkan indikasi ini di label obat.
Penggunaan klinis lain (dengan pengawasan medis): dalam obstetri/ginekologi, misoprostol dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk hal-hal seperti:
-
Manajemen abortus inkomplet (di fasilitas kesehatan).
-
Induksi persalinan tertentu dan pengendalian perdarahan pasca persalinan.
Penanganan ini biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten karena memerlukan penilaian klinis, pengawasan, dan intervensi bila terjadi komplikasi. Organisasi kesehatan internasional mengakui peran misoprostol dalam beberapa situasi klinis.
Peringatan regulator (contoh BPOM/penjelasan publik): di Indonesia, BPOM telah menerbitkan klarifikasi bahwa Cytotec dan Gastrul terdaftar untuk indikasi tukak lambung dan ditegaskan bahwa promosi serta penjualan daring untuk tujuan aborsi merupakan penyalahgunaan produk. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap pemasaran dan penawaran obat yang melampaui indikasi resmi.
Risiko dan efek samping (apa yang perlu diketahui)
Misoprostol, seperti semua obat, memiliki profil efek samping. Berikut ringkasan kategori efek yang umum dilaporkan berdasarkan leaflet resmi produsen dan tinjauan medis:
-
Efek pencernaan: mual, muntah, diare, kram perut — sering muncul pada penggunaan untuk indikasi tukak.
-
Efek reproduksi/uterus: jika digunakan pada wanita hamil, obat ini dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga dapat mengakibatkan abortus dan komplikasi seperti perdarahan berat atau ruptur uterus pada kondisi tertentu. Label Pfizer memuat peringatan keras mengenai pemberian pada wanita hamil.
-
Komplikasi serius (jarang tetapi perlu diwaspadai): perdarahan berlebih, infeksi, kebutuhan intervensi bedah jika abortus tidak lengkap atau komplikasi lain muncul. Studi dan tinjauan klinis mencatat bahwa komplikasi besar cukup jarang bila obat digunakan dalam konteks klinis yang tepat, namun risiko tetap ada dan memerlukan akses ke layanan medis.
Pesan penting: tidak memberikan dosis, panduan penggunaan, atau rekomendasi untuk penggunaan obat ini di luar indikasi resmi. Jika ada kekhawatiran medis (keguguran spontan, perdarahan abnormal, nyeri hebat), segera cari pertolongan medis.
Legalitas, etika, dan peredaran online
-
Regulator nasional (contoh: BPOM) telah memperingatkan tentang peredaran obat keras secara daring dan penyalahgunaan promosi untuk tujuan aborsi. Obat yang terdaftar dengan indikasi tukak lambung tidak boleh dipromosikan untuk tujuan lain tanpa dasar regulatori. Pembelian obat keras secara online sering membawa risiko obat palsu, dosis keliru, atau produk yang tidak terjamin mutu.
-
Etika dan keselamatan: penggunaan obat untuk tujuan yang bukan indikasi resmi — apalagi di luar pengawasan medis — membawa risiko klinis dan hukum. Meski literatur klinis telah mempelajari penggunaan misoprostol dalam konteks obstetri, hal itu harus dipandang berbeda ketika dilakukan di luar layanan kesehatan atau tanpa akses ke perawatan darurat bila terjadi komplikasi.
-
Obat palsu dan penipuan online: regulator dan apotek resmi mengimbau konsumen untuk berhati-hati terhadap penawaran obat lewat marketplace/social media yang menjanjikan “obat aborsi” atau penggunaan tanpa resep. Selalu cek nomor registrasi BPOM/label resmi pada produk obat di Indonesia.
Bagaimana cara membedakan obat asli di apotek (cek keaslian tanpa mengarahkan pada pembelian ilegal)
Berikut langkah-langkah umum untuk memeriksa keaslian produk farmasi ketika Anda melihat Cytotec/Gastrul/misoprostol di apotek (fokus pada tanda-tanda visual dan verifikasi regulatori — bukan cara memperoleh untuk penggunaan ilegal):
-
Periksa nomor registrasi BPOM (untuk Indonesia) atau badan regulator setempat: produk terdaftar akan memuat nomor registrasi pada kemasan. Cek ke database resmi BPOM jika ragu.
-
Cek kemasan dan leaflet: label resmi produsen (mis. Pfizer) menyertakan leaflet pasien dan informasi pabrik; kemasan palsu sering memiliki cetakan yang buram, kesalahan ejaan, atau perbedaan logo.
-
Beli di apotek resmi: apotek berizin lebih mungkin menjual produk yang sah. Hati-hati terhadap penjual informal atau iklan yang menawarkan diskon mencurigakan. Pom Serang
-
Periksa harga wajar di pasar: perbedaan harga yang sangat besar dapat menjadi indikator produk tidak resmi. Situs daftar obat (mis. MIMS) dapat memberi gambaran kisaran harga.
-
Konsultasi apoteker/tenaga kesehatan: mintalah penjelasan mengenai indikasi resmi dan efek samping. Apoteker dapat membantu memastikan Anda mendapat produk sesuai resep/indikasi.
Ini adalah langkah-langkah verifikasi umum. Jika menemukan indikasi penjualan untuk tujuan di luar indikasi resmi (mis. iklan untuk “obat penggugur” tanpa konteks medis), laporkan ke otoritas kesehatan setempat.
Kapan misoprostol dipakai dalam layanan kesehatan (secara ringkas dan bukan panduan pemakaian)
Organisasi kesehatan internasional termasuk WHO mengakui ada peran misoprostol dalam layanan kesehatan reproduksi ketika diberikan dalam konteks klinis oleh atau di bawah arahan tenaga kesehatan. Contoh aplikasi klinis yang sah meliputi:
-
Manajemen kehamilan yang tidak menimbulkan komplikasi di fasilitas kesehatan (dengan protokol dan akses darurat bila perlu).
-
Pengendalian perdarahan postpartum di layanan kebidanan.
Namun, detail protokol, dosis, dan langkah klinis adalah domain tenaga kesehatan dan pedoman klinis resmi — artikel ini tidak menyalin protokol tersebut. Untuk keputusan klinis, rujuk ke pedoman WHO dan guideline nasional serta konsultasi langsung tenaga kesehatan.
FAQ (Pertanyaan yang sering muncul) — singkat dan jelas
1. Apakah Cytotec dan Gastrul sama?
Keduanya mengandung misoprostol sebagai zat aktif, sehingga efek farmakologis dasarnya serupa. Perbedaan utama adalah merek, produsen, dan informasi pada label/kemasan. Indikasi resmi biasanya sama (pencegahan tukak lambung terkait NSAID).
2. Apakah aman membeli misoprostol di marketplace?
Membeli obat keras secara daring berisiko: produk palsu, barang yang tidak sesuai label, dan tidak adanya konsultasi medis. Regulator (BPOM) telah memperingatkan peredaran daring yang menyalahgunakan produk ini. Lebih aman membeli melalui apotek berizin dan dengan resep jika diperlukan.
3. Bisakah misoprostol menyebabkan keguguran?
Secara farmakologi, misoprostol dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga dapat menyebabkan abortus jika digunakan pada wanita hamil — itulah mengapa label produsen memuat peringatan tegas. Namun, penggunaan untuk tujuan ini harus dipandang melalui konteks klinis, legal, dan etika; artikel ini tidak memberikan instruksi penggunaan untuk aborsi.
4. Apa bedanya merek dan generik?
Merek (mis. Cytotec oleh Pfizer) biasanya datang dengan label dan dukungan produsen besar; generik dan merek lokal (mis. Gastrul) mengandung zat aktif sama tetapi produsen berbeda, dan mungkin berbeda harga/ketersediaan. Mutu produk harus diverifikasi melalui nomor registrasi regulator.
5. Jika saya menemukan iklan “obat penggugur” yang menjual Cytotec/Gastrul, apa yang harus saya lakukan?
Jangan melakukan transaksi. Laporkan iklan atau penjual tersebut ke BPOM/otoritas kesehatan setempat. Keamanan dan legalitas harus diutamakan.
Rekomendasi praktis untuk pembaca (ringkas)
-
Jangan menggunakan obat di luar indikasi tanpa pengawasan medis. Penggunaan di luar indikasi membawa risiko kesehatan serius dan implikasi hukum.
-
Jika butuh layanan reproduksi atau rujukan medis, hubungi fasilitas kesehatan resmi atau layanan kesehatan reproduksi yang diakui. Mereka memberikan opsi aman sesuai hukum dan pedoman klinis.
-
Periksa nomor registrasi BPOM dan beli hanya dari apotek berizin bila Anda membutuhkan misoprostol untuk indikasi resmi (mis. tukak lambung).
Sumber terpercaya dan bacaan lanjut (pilihan)
-
Label resmi Cytotec — Pfizer (informasi keselamatan & indikasi).
-
Pernyataan/penjelasan publik BPOM tentang peredaran dan penyalahgunaan obat berbasis misoprostol.
-
WHO — rekomendasi dan dokumen tentang penggunaan misoprostol dalam layanan kesehatan reproduksi.
-
Artikel tinjauan klinis dan panduan (mis. PubMed/PMC) tentang peranan misoprostol dalam obstetri/ginekologi.
-
MIMS Indonesia dan sumber daftar obat lokal untuk informasi produk seperti Gastrul.
Harga di Apotek (Perkiraan 2025)
-
Cytotec Pfizer 200 mcg: Rp 450.000 – Rp 800.000 per tablet
-
Misoprostol generik: Rp 200.000 – Rp 500.000 per tablet
-
Gastrul: Rp 150.000 – Rp 350.000 per tablet
(Harga bisa berbeda di tiap apotek atau rumah sakit)
Kapan Harus Menggunakan?
Penggunaan hanya dilakukan jika:
-
Diresepkan dokter untuk tujuan medis resmi
-
Kondisi pasien sesuai indikasi medis
-
Ada pengawasan medis
Kesimpulan
Perbedaan Cytotec, Misoprostol, dan Gastrul terletak pada merek, produsen, harga, dan legalitas. Ketiganya mengandung bahan aktif yang sama, yaitu misoprostol, dan memiliki fungsi resmi untuk tukak lambung serta penggunaan obstetri.
Namun, penggunaan untuk aborsi harus melalui prosedur medis resmi, sesuai aturan hukum di Indonesia.
Memahami perbedaan Cytotec, Misoprostol generik, dan Gastrul sangat penting agar tidak salah membeli dan menggunakan obat yang salah.
-
Cytotec → Merek paten Pfizer, kualitas tinggi, harga mahal
-
Misoprostol generik → Versi lebih murah, berbagai produsen
-
Gastrul → Merek Kimia Farma, legal di Indonesia, harga menengah
Semua obat ini hanya boleh digunakan dengan pengawasan dokter dan resep resmi. Penggunaan tanpa prosedur medis berisiko tinggi bagi kesehatan dan keselamatan.
Penutup
Cytotec, merek-merek misoprostol generik, dan Gastrul pada dasarnya mengandung zat aktif yang sama — misoprostol — sehingga secara farmakologis mereka serupa. Namun, perbedaan nyata terletak pada merek, produsen, label/leaflet, harga, dan distribusi. Penting sekali memahami bahwa indikasi resmi banyak produk ini adalah untuk pencegahan tukak lambung dan bukan untuk penggunaan yang tidak diawasi. Regulator nasional (seperti BPOM di Indonesia) sudah mengklarifikasi dan memperingatkan tentang penyalahgunaan pemasaran produk ini untuk tujuan aborsi secara daring. Keselamatan Anda adalah prioritas utama: selalu konsultasikan masalah kesehatan dengan tenaga kesehatan profesional, periksa keaslian obat melalui nomor registrasi, dan hindari transaksi obat keras lewat kanal yang tidak resmi.
Tag:Cytotec,
Misoprostol,
Gastrul,
perbedaan Cytotec Gastrul,
obat tukak lambung,
BPOM Cytotec,
efek samping misoprostol,
apotek,
obat penggugur kandungan,
keaslian obat,
obat keras online.